“Iya saya ibunya, siapa ya?”
Jawab Ibu mertua Atin
“Maaf bu, Kami dari pihak rumah
sakit memberitahukan bahwa anak ibu baru saja mengalami kecelakaan dan sekarang
masih berada di UGD, kami harap ibu segera kemari.”
Kepanikan luar biasa tiba-tiba
menyelimutinya. Dengan nafas terengah beliau menceritakan peristiwa itu pada
menantunya. Atin tampak berkaca-kaca dan mulai melemah. Usia kandungannya yang
sudah meginjak 6 bulan itu membuat tubuhnya mudah kehilangan keseimbangan. Ia
memaksakan untuk turut serta ke rumah sakit.
Mereka terisak menyaksikan raga
yang tergeletak tak berdaya itu. Peluh dan darah setengah kering masih meliputi
wajahnya. Kata dokter, kepala bagian belakangnya terbentur keras yang
membuatnya tak sadarkan diri hingga saat ini.
Hamdan akhirnya menghembuskan
nafas terakhirnya setelah dua hari dirawat di rumah sakit. Duka yang teramat
mendalam tak dapat ditahan, Atin masih tak percaya suaminya pergi secepat itu.
Ia bahkan tak sempat menyaksikan anaknya lahir dan tumbuh besar. Atin merasa
amat bersalah karena selama ini belum mampu menyerahkan seluruh cintanya kepada
suaminya itu.
“Selamat jalan suamiku.” lirihnya
find me on facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar